Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Pj. Gubernur Gorontalo Resmikan Program PMT Berbasis Pangan Lokal untuk Ibu Hamil dan Balita Tengkes

UMGO
10
Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya menyaksikan pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023). (Foto : Haris)

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Untuk menurunkan angka tengkes di Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Gorontalo meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT),..

Berbasis Pangan Lokal yang bersumber pada anggaran dana insentif fiskal Provinsi Gorontalo tahun 2023.

Program ini ditujukan untuk ibu hamil, orang tua yang memiliki bayi dan balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk.

Program ini diresmikan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya dengan menyerahkan bantuan bahan pangan berupa telur, susu dan vitamin kepada perwakilan sasaran di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023).

“Dana insentif fiskal untuk tengkes ini ada kelonggaran waktu sampai tahun depan..”

Tapi saya minta tahun ini juga selesai karena kita menargetkan angka tengkes di Gorontalo tahun depan turun menjadi 14 persen..”

“Saya yakin itu bisa karena langsung dikelola oleh ibu-ibu kader Posyandu di desa dan kelurahan,” kata Ismail, Saat peluncuran pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo.

Menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), total balita tengkes yang harus diintervensi di Provinsi Gorontalo sebanyak 5.132 orang.

Pemprov Gorontalo akan berkolaborasi dengan kabupaten/kota untuk memberikan PMT kepada seluruh balita tengkes dan ibu hamil.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa mengatakan, intervensi melalui PMT ini akan berbeda-beda bagi bayi dan balita gizi kurang dan gizi buruk.

Ada yang diberikan PMT selama 4 sampai 8 minggu, ada yang diberikan formula 100 dan 75, dan ada yang cukup 4 minggu maksimal.

“Ini kan beda-beda tergantung dari status anak tadi jadi ada yang status gizi kurang pemberian (PMT) itu 4 sampai 8 Minggu,..”

“Lalu ada yang gizi buruk punya formula lain itu ada yang namanya formula 100 dan 75 itu beda..”

“Ada yang berat badannya kurang itu cukup 4 Minggu maksimal,” papar Anang.

Selain bantuan PMT berbahan lokal, Tim Penggerak PKK Provinsi juga memberikan bantuan bahan pangan seperti telur, susu dan vitamin.

“Itu bantuan (telur) dari PKK sifatnya insidentil untuk memenuhi kebutuhan protein satu hari cukup satu telur makanya dibantu oleh PKK,” kata Anang.

Anang menambahkan, bantuan PMT ini akan dimonitoring dan evaluasi apakah memberikan perubahan pada status gizi ibu hamil, bayi dan balita.

“Nanti dievaluasi, apakah ada peningkatan berat badan, apakah status gizinya berubah yang tadinya status gizi kurang mungkin bisa jadi baik atau misalnya dia tetap kurang tapi berat badannya sudah bertambah,” tutup Anang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO