DIGIMEDIA.ID – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) menggelar Workshop Persiapan Semester 3 bagi Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) pada 24-25 Agustus 2024 di Hotel Fox Gorontalo.
Tidak hanya menjadi ajang pembekalan akademik, tetapi juga simbol kemandirian institusi yang terus berbenah demi mencetak tenaga medis berkualitas.
Workshop ini dihadiri oleh Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, Dekan FKIK UMGO, Dr. Zuriati Mohamad, serta sejumlah dosen dan pakar pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, yaitu dr. Sri Asriyani, Dr. dr. Sitti Rafiah, dan Dr. dr. Suryani Tawali.
Kehadiran Pemateri workshop dari UNHAS ini turut memberikan dorongan bagi UMGO untuk mengarungi semester baru dengan persiapan yang lebih matang dan terarah.
Dalam sambutannya, Dr. Zuriati Muhamad, Dekan FKIK UMGO, menekankan pentingnya penguatan dalam memasuki semester tiga.
“Alhamdulillah, kita sudah memasuki persiapan semester tiga. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Rektor dan tim dari Unhas yang telah bersedia hadir untuk memberikan penguatan dan evaluasi.
Kegiatan ini akan membantu kita merumuskan rencana strategis untuk meningkatkan kualitas, tidak hanya dalam pembelajaran, tetapi juga dalam penelitian dan pengabdian,” ujarnya.
Dr. Zuriati juga mengungkapkan bahwa FKIK UMGO berhasil merekrut 50 mahasiswa baru untuk tahun ajaran ini, dengan perkuliahan yang direncanakan dimulai pada bulan September.
“Karena ini adalah angkatan kedua, persiapannya harus lebih ekstra. Kami berharap seluruh dosen dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik karena mereka adalah pionir yang akan membantu membesarkan program studi kedokteran di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, mewakili Tim Kedokteran Unhas, dr. Sri Asriyani menyampaikan apresiasinya terhadap UMGO yang telah menunjukkan kemandirian dalam pengelolaan program studi kedokteran.
“Kemandirian ini penting untuk mempersiapkan mahasiswa hingga fase akademik selesai dan beralih ke fase profesi,” jelasnya.
Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, dalam sambutannya menekankan pentingnya kemandirian bagi akademisi dan tenaga medis.
“Teman-teman sekarang sudah memiliki dua profesi: sebagai dokter dan sebagai akademisi. Ini harus dijalankan seiring sejalan. Alhamdulillah, kita sudah memiliki angkatan kedua. Perjuangan kami bersama teman-teman untuk menjalankan program kedokteran ini terasa sekali, terutama dengan adanya mahasiswa hafidz yang mengikuti jalur prestasi dan reguler,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Kadim juga mengungkapkan bahwa di angkatan kedua ini, terdapat tiga mahasiswa yang merupakan hafidz Al-Quran, dengan dua orang hafal 30 juz dan satu orang hafal 21 juz.
“Ini adalah hal yang luar biasa bagi kita. Sebanyak 60% mahasiswa kedokteran ini masuk melalui jalur prestasi. Mereka juga akan mengikuti program berasrama selama satu tahun untuk penguatan kecerdasan emosional, spiritual, dan jiwa kepemimpinan, sesuai visi Kedokteran UMGO,” tutupnya.(*)
