DIGIMEDIA.ID – Di tengah pesatnya perubahan lingkungan dan tantangan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, kehadiran program pendidikan yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan menjadi sangat penting.
Salah satu program yang memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan ini adalah Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan di luar program studi mereka, MSIB tak hanya membuka wawasan, tetapi juga memberikan pengalaman langsung di lapangan yang bermanfaat untuk pembangunan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Rachmat Hidayatullah Pakaya, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), adalah salah satu dari enam mahasiswa yang beruntung diterima dalam program magang MSIB Batch 7.
Sebagai peserta magang di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sulawesi Selatan, Rachmat tidak hanya menjalani magang, tetapi juga belajar langsung bagaimana mengelola hutan untuk kepentingan masyarakat sekitar.
“Program MSIB telah membawa saya melihat dunia kerja yang sesungguhnya. Saya belajar tentang bagaimana berpacu dengan waktu dan tanggung jawab, serta bagaimana peran penting pengelolaan hutan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Rachmat.
Selama magangnya di KLHK, Rachmat mendapatkan kesempatan langka untuk terlibat dalam program Perhutanan Sosial yang menjadi fokus utama pemerintah dalam pengelolaan hutan.
Melalui Perhutanan Sosial, pemerintah memberikan izin kelola hutan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, dengan harapan mereka dapat mengelola sumber daya alam ini secara berkelanjutan, sambil meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pengalaman magang Rachmat terasa begitu mendalam ketika ia terlibat langsung dalam pendampingan masyarakat di Desa Gunung Silanu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Memang, Pengelolaan hutan yang berkelanjutan menjadi semakin penting mengingat tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menjaga kelestarian alamnya.
Banyak hutan yang semakin terdegradasi akibat penebangan liar dan kebakaran hutan.
Pada saat yang sama, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sering kali menghadapi masalah kemiskinan dan ketidakmampuan untuk mengakses sumber daya yang ada di sekitar mereka secara legal dan berkelanjutan.
Melalui program MSIB, Rachmat dan mahasiswa lainnya belajar bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memberikan masyarakat kesempatan untuk mengelola hutan secara mandiri dan sah.
Rachmat pun berharap, kisahnya bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mengikuti program magang yang mengajarkan banyak hal tentang dunia kerja, pengelolaan lingkungan, dan peran penting yang bisa dimainkan dalam perubahan positif.
“Tentu pengalaman ini sangat berarti dalam hidup saya yang akan menjadi bekal saya untuk melangkah lebih jauh,” tutup Rachmat.(*)