DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara menggelar pertemuan strategis untuk membahas empat isu kesehatan yang menjadi prioritas, yaitu malaria, stunting, jaminan kesehatan, dan posyandu.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Gorontalo Utara pada Selasa (9/1/2024) itu dipimpin oleh Pj. Bupati Gorontalo Utara, Sila Nurainsyah Botutihe, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait.
Dalam pertemuan itu, Pj. Bupati Gorontalo Utara menyampaikan bahwa empat isu kesehatan tersebut harus segera ditangani dengan serius dan komprehensif, mengingat dampaknya yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu isu kesehatan yang menjadi sorotan dalam pertemuan itu adalah malaria, yang saat ini mengalami lonjakan kasus di beberapa wilayah di Gorontalo Utara.
Menurut data dari Dinas Kesehatan, sejak 2023 hingga saat ini tercatat ada 89 kasus malaria di daerah itu, dengan mayoritas terjadi di daerah pertambangan.
Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Sri Fenty N. Sagaf, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya strategis untuk mencegah peningkatan kasus malaria, diantaranya membentuk tim reaksi cepat, meningkatkan pemeriksaan di daerah pertambangan.
“Kami juga tengah mengupayakan untuk membangun pos penanganan malaria di desa-desa, agar masyarakat yang terjangkit malaria bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif,” ujar Fenty.
Selain malaria, isu kesehatan lain yang menjadi perhatian dalam pertemuan itu adalah stunting, yaitu kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi.
Fenty mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Gorontalo Utara saat ini berada pada angka 12,85 persen, yang masih di atas target nasional sebesar 10 persen.****