DIGIMEDIA.ID – Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, kembali terjadi deflasi di wilayah ini pada bulan September 2023, sebesar 0,35 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2023.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, menjelaskan bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi month to month sebesar 0,35 persen, sementara tingkat inflasi year to date mencapai 0,52 persen.
“Pada bulan September 2023 Gorontalo deflasi month to month sebesar 0,35 persen dan tingkat inflasi year to date sebesar 0,52 persen,” ucap Mukhanif, Senin (2/10/2023).
Selanjutnya, Mukhanif juga mengungkapkan bahwa inflasi year on year (yoy) di Gorontalo pada bulan September 2023 mencapai 1,16 persen.
Ini berarti terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,93 pada bulan yang sama tahun sebelumnya menjadi 113,23 pada September 2023.
Inflasi yoy di Gorontalo disebabkan oleh naiknya indeks harga dalam 10 kelompok pengeluaran, sementara satu kelompok mengalami penurunan.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks meliputi makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,57 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 1,65 persen, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,37 persen.
Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami peningkatan sebesar 2,34 persen, kesehatan sebesar 1,35 persen, transportasi sebesar 0,09 persen, dan rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,94 persen.
Sementara itu, kelompok pendidikan sebesar 0,83 persen, penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,27 persen.
Di sisi lain, satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,17 persen.
Data sebelumnya mencatat bahwa pada bulan Agustus 2023, BPS Provinsi Gorontalo mencatat adanya deflasi sebesar 0,25 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2023.(*)