DIGIMEDIA.ID – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) kembali mengukuhkan komitmennya dalam mencetak generasi yang berwawasan global dengan memberangkatkan tiga mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN-KI) di Malaysia.
Pelepasan dilakukan secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Muh. Firyal Akbar, di Ruang Meeting LPPM UMGO, Rabu (22/01/2025).
Acara pelepasan dihadiri oleh sejumlah pejabat kampus, termasuk Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Dr. Apris Ara Tilome, Dekan Psikologi, Dr. Anik Indarwati, serta Ketua LPPM UMGO, Dr. Indri Afriani Yasin.

Dr. Firyal Akbar, dalam sambutannya, mengingatkan para mahasiswa bahwa program KKN Internasional ini merupakan kesempatan berharga untuk belajar langsung dari lingkungan global dan diharapkan mereka dapat membawa nama baik UMGO sekaligus memberikan kontribusi positif di Malaysia.
“KKN Internasional ini adalah peluang besar bagi kalian untuk belajar langsung dari lingkungan global,” ungkapnya.
Program ini merupakan kali ketujuh UMGO mengirimkan mahasiswanya ke luar negeri, khususnya Malaysia.
Ketua LPPM UMGO, Dr. Indri Afriani Yasin, menyatakan bahwa kegiatan semacam ini memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri lebih jauh dengan memperluas wawasan serta menjalin relasi internasional.
Ia menekankan bahwa pengalaman yang didapatkan para mahasiswa selama program KKN di Malaysia akan jauh berbeda dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan di Gorontalo.
Mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat bersinergi dengan teman-teman dari seluruh Indonesia dan masyarakat setempat.
Selain mahasiswa, dosen pendamping dari UMGO, Felmi D. Lantowa, juga akan turut serta dalam program ini, melakukan pengabdian sekaligus penelitian internasional.
Program ini menjadi bagian dari upaya UMGO untuk mewujudkan visi dan misinya sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang berdaya saing di kawasan ASEAN.

Selama 45 hari program berlangsung, para mahasiswa akan melaksanakan berbagai kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat dan pendidikan di komunitas lokal Malaysia.
KKN-KI ini dilaksanakan bekerjasama dengan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Asosiasi LPTK PTMA, Atdikbud RI, Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri (KSILN), PCIM, dan Majelis Pendidikan Non Formal Informal (PNIF), dengan melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Asiyiyah (PTMA).
Dalam program ini, para peserta KKN akan ditempatkan di Sanggar Bimbingan (SB) di Malaysia, dengan sasaran kegiatan meliputi anak-anak usia sekolah, baik dari keturunan WNI maupun warga negara setempat, serta masyarakat umum.
Salah seorang peserta KKN, Ayu Etika, menyampaikan kegembiraannya atas kesempatan ini, menganggap program ini sebagai kesempatan berharga untuk belajar lintas budaya dan mengabdi dengan penuh tanggung jawab.
“Program ini bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga pengalaman belajar lintas budaya yang sangat berharga. Kami siap mengemban tugas ini dengan penuh tanggung jawab,” ujar Ayu.
Program KKN Internasional ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi para mahasiswa dan masyarakat Malaysia, tetapi juga bagi UMGO dalam memperkuat perannya di kancah internasional.(*)