DIGIMEDIA.ID – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) menjadi tuan rumah Rapat Kerja (Raker) Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (APPPTMA) Se-Indonesia Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan percepatan jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar dosen pascasarjana.
Raker APPPTMA berlangsung selama empat hari, mulai dari Senin hingga Kamis, 30 Oktober-2 November 2023, ini membahas berbagai isu strategis terkait dengan produktivitas dosen dan tata kelola PTMA.
Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, mengatakan bahwa terpilihnya kampusnya sebagai tuan rumah merupakan sebuah kehormatan dan rezeki yang berkah.. ‘
“Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertepatan dengan peresmian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMGO oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
“Kami mengucapkan selamat datang di Kampus Unggul dan Berkemajuan. Kami berharap pertemuan ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan atau saran yang bermanfaat untuk kemajuan APPPTMA,..”
“Dan menjadi basis percepatan jafung dengan berbagai cara dan pengalaman yang dimiliki setiap PTMA sebagai bahan sharing,” ujar Prof. Abd. Kadim.
Sementara itu, Sekretaris APPPTMA, Prof. Dr. Suparman, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program PTMA dalam rangka peningkatan kapasitas dan mutu akademik dosen pascasarjana.
Suparman menekankan pentingnya kualitas dosen dalam menentukan kualitas perguruan tinggi.
“Kualitas perguruan tinggi ditentukan oleh akreditasi institusi, program gelar, akreditasi internasional, serta pemeringkatan nasional dan internasional..”
“Kualitas dosen akan sangat berdampak pada pembelajaran dan publikasi mahasiswa. Dosen pascasarjana sudah doktor, namun karirnya belum mencapai karir puncak..”
“Itu yang harus dibantu oleh asosiasi. Kita akan membuat pendampingan kepada dosen secara berkelanjutan,” jelas Prof. Suparman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir memberikan apresiasi atas adanya kolaborasi yang terjalin antara PTMA untuk mencapai unggul bersama.
Diterangkannya bahwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMGO dapat berdiri berkat kolaborasi sejumlah perguruan tinggi.
“Salah satu contoh dari kolaborasi itu, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMGO bisa berdiri berkat kolaborasi sejumlah perguruan tinggi..”
“Tentu saya bersyukur dan berharap PTMA dapat terus mengakselerasi kolaborasi sehingga kemajuan dapat diraih bersama,” kata Prof Haedar.
Diyakininya bahwa kiprah Muhammadiyah yang panjang hingga memasuki usia abad kedua seperti kini.
Selain karena buah dari ikhtiar, juga disebabkan oleh berkah Allah karena kebaikan-kebaikan, amal bakti Persyarikatan yang tulus.
“Maka PTMA harus membuat regulasi yang lebih masif dan sistemik agar kolaborasi tidak lagi bersifat alamiah semata..”
“Tidak lagi karena relasi atau hubungan tertentu antar pimpinan PTMA, rumah sakit, amal usaha, tapi karena sistem itu sudah within bahwa kolaborasi sudah bergerak dalam sistem,” tutupnya.***