DIGIMEDIA – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengungkapkan bahwa dirinya telah berdonor darah sebanyak 47 kali sejak tahun 2013.
Idah berharap, melalui pengalamannya, generasi muda, khususnya Generasi Z, dapat lebih aktif berdonor darah dan menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Idah menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan donor darah dan cek kesehatan gratis yang digelar oleh Pemprov Gorontalo di Hotel Grand Q, Sabtu (3/5/2025).
Dalam acara tersebut, Idah mengajak pelajar dan anak muda untuk mulai berdonor sejak usia 17 tahun agar stok darah di Gorontalo selalu tercukupi.
“Kami mendorong sekolah-sekolah untuk memberikan penghargaan bagi siswa yang rutin berdonor darah. Ini bisa menjadi motivasi agar donor darah menjadi kebiasaan positif sejak muda,” ujar Idah.
Idah juga menekankan pentingnya teknologi dalam mendukung kegiatan donor darah. Salah satunya adalah fitur pengingat dari PMI yang menginformasikan waktu donor setiap 75 hari, yang dinilai sangat memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi.
Namun, ia juga mengakui bahwa masih banyak ASN dan pegawai yang enggan berdonor karena ketakutan.
Untuk itu, Idah mengusulkan agar testimoni dari pendonor aktif bisa dijadikan inspirasi bagi mereka yang masih ragu.
Ia juga menceritakan pengalaman luar biasa saat PMI menghubunginya di tengah malam karena ada pasien yang membutuhkan darah golongan AB, yang langka.
“Alhamdulillah saya bisa bantu, keluarga pasien bahkan menunggu saya datang. Itu pengalaman yang tidak bisa saya lupakan,” ungkap Idah.
Idah berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah dan cek kesehatan secara rutin.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan layanan kesehatan gratis yang telah disediakan oleh pemerintah.(*/Rizal)