DIGIMEDIA.ID – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,13 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ini berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran.
Namun, Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menilai perlu adanya perubahan struktur ekonomi agar perekonomian daerah lebih berkelanjutan.
Dalam Forum Konsultasi Publik yang digelar di Ballroom BAPPEDA pada Senin (17/2/2025), Rudy menegaskan bahwa industrialisasi merupakan kunci dalam meningkatkan daya saing Gorontalo.
Ia meminta BAPPEDA Provinsi Gorontalo untuk berpikir lebih kreatif dan mendorong pengembangan sektor industri guna menarik investasi baru.
“Jika dalam lima tahun ke depan tidak ada investasi industri, kita bisa tertinggal jauh dibandingkan daerah lain. Contohnya, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara yang beberapa tahun lalu jauh di bawah Gorontalo, kini mengalami kemajuan pesat berkat adanya industrialisasi,” ungkap Rudy.
Lebih lanjut, Rudy juga menyoroti perlunya diversifikasi komoditas unggulan. Ia menekankan bahwa sektor pertanian jagung yang selama ini menjadi andalan harus didukung dengan pengembangan komoditas lain yang memiliki nilai tambah tinggi.
Salah satu contohnya adalah pengolahan emas di Pohuwato yang mulai berjalan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Selain itu, Rudy menyoroti persoalan ketenagakerjaan. Ia mengungkapkan bahwa banyak lulusan baru yang tidak terserap dalam lapangan kerja lokal sehingga memilih untuk bekerja di luar daerah.
Data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Gorontalo pada Agustus 2024 mencapai 3,31 persen, meningkat 0,07 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
“Bagaimana kita mau menyerap tenaga kerja kalau kita tidak punya industri yang cukup? Tiap tahun lulusan baru terus bertambah, sementara kesempatan kerja terbatas. Akhirnya mereka pindah ke luar daerah, dan kita kehilangan SDM yang seharusnya bisa kita manfaatkan,” jelasnya.
Di sisi lain, capaian kinerja makro daerah menunjukkan beberapa indikator positif. Persentase penduduk miskin pada September 2024 turun menjadi 13,87 persen, menurun 0,70 poin dibandingkan Maret 2024.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat menjadi 72,01, naik 0,76 poin dari tahun 2023.
Sementara itu, inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,57 persen dengan deflasi 0,79 persen akibat penurunan harga di empat kelompok pengeluaran.
Realisasi investasi di Gorontalo pada tahun 2024 mencapai Rp5,383 triliun. Angka ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih bisa dioptimalkan jika sektor industri dan inovasi ekonomi mendapatkan perhatian lebih serius.(*)