Scroll Untuk Tutup Iklan
Kesehatan

Peningkatan Kasus Campak di Gorontalo, Pemerintah Galakkan Imunisasi Massal

200
×

Peningkatan Kasus Campak di Gorontalo, Pemerintah Galakkan Imunisasi Massal

Sebarkan artikel ini
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di MIS Almagfirah Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo

DIGIMEDIA.ID – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia beberapa tahun terakhir membawa dampak signifikan, salah satunya terhadap penurunan cakupan imunisasi rutin.

Hal ini terlihat jelas dari meningkatnya jumlah penderita campak di provinsi gorontalo, penyakit yang harusnya dapat dicegah dengan imunisasi campak rubella (MR).

Data terbaru menunjukkan adanya lonjakan kasus campak yang meresahkan, dengan angka kasus meningkat dari 303 pada tahun 2023 menjadi 349 kasus pada tahun 2024.

Lebih mencemaskan lagi, sekitar 60% dari total penderita campak yang tercatat tahun ini belum pernah menerima imunisasi campak rubella.

Ini mengindikasikan betapa pentingnya pemenuhan jadwal imunisasi yang terganggu selama masa pandemi, yang berpotensi menurunkan kekebalan komunitas terhadap penyakit menular seperti campak.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, hasil pemeriksaan terhadap 139 pasien menunjukkan bahwa 54% dari mereka terkonfirmasi positif campak.

Dari 75 pasien yang terdiagnosis campak, sebagian besar, yaitu 79%, mengaku tidak pernah mendapatkan imunisasi campak rubella.

Sementara itu, 8% lainnya tidak mengetahui apakah mereka pernah menerima imunisasi tersebut.

Akibat lonjakan kasus ini, Provinsi Gorontalo kini dinyatakan mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak, dengan 17 kejadian tersebar di 10 kecamatan.

Kejadian ini menunjukkan betapa besar dampak yang ditimbulkan akibat penurunan cakupan imunisasi dan perlunya respons cepat dari semua pihak terkait.

Anang menekankan pentingnya upaya komprehensif dalam menanggulangi lonjakan kasus campak di masa depan.

Ia menyatakan bahwa untuk jangka panjang, fokus utama adalah meningkatkan cakupan imunisasi rutin, khususnya imunisasi campak pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 sekolah dasar.

Imunisasi ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Dalam menghadapi KLB campak, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melakukan serangkaian langkah strategis.

Pertama, pemberian Vitamin A untuk meningkatkan daya tahan tubuh setiap penderita campak.

Selain itu, penderita campak diisolasi guna memutus rantai penularan.

Deteksi dini kasus campak juga dilakukan untuk mempercepat penanganan, sementara promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) digencarkan kepada masyarakat sebagai langkah preventif.

Upaya lain yang dilakukan adalah pelaksanaan imunisasi campak rubella massal (Outbreak Response Immunization/ORI) untuk menanggulangi wabah secara cepat.

Langkah ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus campak dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga mengimbau masyarakat untuk lebih mendukung program imunisasi.

Menurut mereka, imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi, dan ini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi generasi mendatang dari berbagai penyakit berbahaya.(*)

UMGO

Maaf, Halaman ini Tidak Bsa Di Copy