DIGIMEDIA.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Gorontalo melakukan penanaman mangrove,-
Di Cagar Alam Panua, Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan BPOM terhadap program Net Zero Carbon yang ditargetkan Indonesia capai sebelum tahun 2060.
BPOM berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara dan Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo dalam penyediaan bibit mangrove yang ditanam.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Resort Cagar Alam Panua, Sekretaris Camat Paguat, Kepala Desa Maleo, Perwakilan IAI Pohuwato dan CEO Burung Indonesia merupakan bagian dari upaya,-
Dalam mempercepat tercapainya target Indonesia Net Zero Carbon sebelum tahun 2060.
Sekretaris Camat Paguat, Ayub Mohi, mengapresiasi inisiatif BPOM dalam menanam mangrove sebagai upaya melindungi pesisir pantai dari abrasi dan mengembalikan habitat hutan mangrove yang ada.
Ayub berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Selain penanaman mangrove, BPOM juga mendukung pelepasan 15 ekor burung maleo ke habitatnya oleh Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia).
Burung maleo merupakan burung endemik yang dilindungi dan hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi.
Ditempat yang sama, Kepala Balai POM di Gorontalo, Stepanus Simon Sesa, menyatakan bahwa BPOM tidak hanya melaksanakan,-
Tugas dan fungsinya sebagai pengawas obat dan makanan, tetapi juga ikut serta dalam melestarikan lingkungan.
Stepanus menambahkan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini serentak dilaksanakan oleh UPT BPOM di seluruh Indonesia.***