Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

PDIP: Prabowo Salah Sejarah Soal Alutsista Era Soekarno

UMGO
10
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta Capres nomor urut dua Prabowo Subianto meralat pernyataannya mengenai alat utama sistem senjata (Alutsista) era Presiden Pertama Soekarno banyak yang bekas.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, alutsista era Bung Karno memakai yang baru dan penggunaannya banyak memberikan membantu negara lain merdeka atau melawan penjajahan.

Hasto mengatakan hal itu dalam konferensi pers yang didampingi Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDIP Ahmad Basarah di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1).

“Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan bahwa pada masa Bung Karno, Indonesia memiliki alutsista yang luar biasa dan mampu menjalankan misi-misi pembangunan, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat kita itu adalah bekas, itu tidak benar.”

“Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan gerakan nonblok,” kata Hasto, dilansir jpnn (09/01/2024).

Hasto juga menambahkan bahwa Indonesia bahkan mengirimkan Kapal selam kelas Whiskey yang membantu Pakistan berhadapan dengan kolonialisme Inggris.

Dikutip dari berbagai sumber, di era soekarno Indonesia bahkan memiliki kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Soviet dari kelas Sverdlov. Kapal tersebut dilengkapi dengan 12 meriam raksasa.

Indonesia juga memiliki KRI Irian, kapal yang memiliki nama Ordzhonikidze 310 (Орджоникидзе 310)  itu dibeli dari Soviet pada tahun 1962.

Kapal tersebut memiliki bobot hingga 16.640 ton dengan awak sebanyak 1270 orang termasuk 60 perwira. Kapal tersebut dilengkapi dengan senjata tabung torpedo, puluhan meriam, dan senjata otomatis.

Kala itu Indonesia dikabarkan memiliki 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed, 30 pesawat MiG-15, 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17, dan 10 pesawat supersonic MiG-19.****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO