Scroll Untuk Tutup Iklan
Daerah

IPM Bone Bolango Capai 71,97 Persen, Tertinggi Kedua di Provinsi Gorontalo

34
×

IPM Bone Bolango Capai 71,97 Persen, Tertinggi Kedua di Provinsi Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat Rudy kunjungan kerja pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, bertempat di Aula BPMP Provinsi Gorontalo, Senin (30/9/2024). (Foto : Simon)

DIGIMEDIA.ID – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bone Bolango terus menunjukkan tren positif dengan pencapaian 71,97 persen, menempatkan kabupaten ini di posisi kedua tertinggi di Provinsi Gorontalo.

Capaian ini hampir mendekati target IPM tahun 2024 yang ditetapkan pada angka 72,03, pencapaian yang tidak hanya mencerminkan perbaikan kualitas hidup masyarakat dari segi kesehatan, pendidikan, dan standar hidup,-

Tetapi juga mengisyaratkan komitmen Pemkab Bone Bolango untuk mendorong pembangunan yang inklusif.

Di balik capaian ini, terdapat sejumlah tantangan yang perlu segera diatasi agar peningkatan IPM dapat terus berlanjut dan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.

Salah satu isu mendesak adalah ketimpangan angka partisipasi murni di bidang pendidikan.

Meskipun partisipasi di jenjang Sekolah Dasar (SD) tergolong tinggi, angka tersebut mengalami penurunan signifikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lebih parah lagi di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi peningkatan angka pengangguran terbuka di masa depan, mengingat rendahnya tingkat pendidikan kerap berkorelasi dengan keterbatasan akses ke pekerjaan yang layak.

Penjagub Provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM menyoroti pentingnya memperhatikan ketimpangan ini dalam pembangunan manusia di Bone Bolango.

“Harapan lama sekolah memang sudah cukup baik, mencapai 13 tahun. Namun, kita harus menyoroti angka partisipasi murni yang masih timpang, terutama antara SD ke SMP dan SMA,” ujarnya saat kunjungan kerjanya di Aula BPMP Provinsi Gorontalo pada Senin (30/9/2024).

Selain tantangan di sektor pendidikan, Pemda Bone Bolango juga menghadapi permasalahan serius terkait tingginya tingkat pengangguran terbuka yang melampaui rata-rata provinsi, khususnya di sektor formal.

Rasio penduduk usia kerja yang tergolong rendah memperburuk situasi, menunjukkan bahwa masih banyak potensi tenaga kerja yang belum termanfaatkan secara optimal.

“Jika kita lihat rasio jumlah penduduk usia kerja, kondisinya masih cukup rendah. Dari 100 orang penduduk di Bone Bolango, lebih dari 30 persen di antaranya tidak bekerja. Ini harus menjadi perhatian kita bersama.” tambahnya.

Meski demikian, Pemkab Bone Bolango mendapat apresiasi atas upayanya yang nyata dalam meningkatkan IPM, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak mudah.

Namun, untuk memastikan pembangunan yang lebih berkelanjutan, Rudy menekankan perlunya sinergi antar pihak terkait dalam mengatasi berbagai tantangan lainnya yang turut membayangi, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, perceraian muda, dan tingginya angka perkawinan usia dini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UMGO