DIGIMEDIA.ID – Kabupaten Bone Bolango terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di kabupaten Bone Bolango turun dari 16,05 persen ditahun 2022 menjadi 15,51 persen ditahun 2023, atau sebesar 0,54 persen.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah memiliki empat strategi yang dijelaskan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur,-
Dian Susilo, dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem tahun berjalan 2023 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin melalui Zoom Meeting, Kamis (9/11/2023).
Strategi pertama adalah penurunan beban pengeluaran masyarakat. Dian Susilo mengatakan bahwa pemerintah daerah akan memberikan bantuan perlindungan sosial dan bantuan permodalan kepada masyarakat miskin, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Strategi kedua adalah peningkatan pendapatan masyarakat. Dian Susilo menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan bantuan usaha ekonomi produksi masyarakat, seperti bantuan bibit, pupuk, alat pertanian, dan lain-lain, agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Strategi ketiga adalah pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Dian Susilo menuturkan bahwa pemerintah daerah akan bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk membangun infrastruktur di daerah-daerah terpencil,-
Seperti jalan transportasi, jalan usaha tani, sarana air minum, sanitasi, dan rumah layak huni, agar masyarakat dapat mengakses layanan publik dan pasar dengan mudah.
Strategi keempat adalah peningkatan kemandirian masyarakat. Dian Susilo mengharapkan bahwa bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah tidak hanya sekedar dikonsumsi oleh masyarakat,-
Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mandiri dan sejahtera.
Plt Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, berharap Satgas percepatan penurunan stunting dan penurunan kemiskinan ekstrem dapat bekerja lebih optimal dalam menjalankan program-program yang sesuai dengan empat strategi tersebut.
Selain itu, program Kakanda harus lebih selektif dalam menentukan sasaran, karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk semua penerima.***