DIGIMEDIA.ID – Penjabat Gubernur Gorontalo akan memulai pendataan lulusan sarjana Psikologi di Provinsi Gorontalo sebagai langkah proaktif dalam menekan angka kasus bunuh diri yang mengalami peningkatan pada tahun 2023.
Fenomena bunuh diri yang banyak terjadi di Provinsi Gorontalo menjadi perhatian serius pemerintah setempat.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Polda Gorontalo di Ballroom Hotel Grand Q pada Kamis (3/8/2023), Penjabat Gubernur Gorontalo, menyatakan bahwa psikiater di Gorontalo masih kurang sehingga penting untuk memaksimalkan peran lulusan Psikologi.
Ismail juga meminta dukungan dari ibu Kadis Perlindungan Anak dan Perempuan untuk segera mendata jumlah lulusan psikologi guna menangani fenomena yang mengkhawatirkan tersebut.
Salah satu langkah yang sudah diinisiasi oleh Pemprov Gorontalo adalah menghadirkan psikolog yang dapat melakukan pemeriksaan kondisi tingkat stres dan emosi serta memberikan konseling bagi individu yang menghadapi masalah kejiwaan.
Kehadiran psikolog ini diharapkan dapat mendukung upaya pemprov dalam menekan kasus bunuh diri.
Selain itu, Pemprov Gorontalo juga telah menginisiasi beberapa program, seperti ceramah agama secara rutin setiap Jumat dan kegiatan keagamaan lainnya, sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tentang dosa bunuh diri. Program “PKK Goes To School” juga bertujuan untuk membina karakter bagi anak didik sebagai langkah preventif.
Ismail mengucapkan terima kasih kepada Kapolda dan jajarannya atas pertemuan ini dan berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi terbaik.
Rencananya, hasil dari pertemuan ini akan disosialisasikan hingga tingkat pemda kabupaten/kota bahkan ke tingkat desa dan dusun.
Data terakhir mencatat bahwa selama bulan Juli 2023, terdapat 25 kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo, dengan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Gorontalo.
Angka ini belum termasuk kasus percobaan bunuh diri yang berhasil diselamatkan oleh tim medis.
Dengan upaya yang dilakukan oleh Pemprov Gorontalo dalam memanfaatkan lulusan Psikologi dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan angka kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo dapat diminimalisir dan masyarakat dapat lebih bijak dalam menghadapi permasalahan kejiwaan.(*)