DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menuai kritik dari berbagai pihak terkait rencana pengadaan mobil dinas (mobnas) baru senilai Rp 673 juta di tengah kondisi keuangan daerah yang defisit.
Mobnas baru yang dianggarkan jenis Innova Zenix itu diperuntukkan untuk Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara.
Namun, rencana tersebut belum diketahui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorut.
Anggota Komisi II DPRD Gorut, Gustam Ismail mengatakan, dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, tidak ada agenda pengadaan mobnas baru.
“Belum tahu, kalau kemarin tidak ada kegiatan pengadaan-pengadaan mobil,” ungkap Gustam.
Hanya saja dijelaskannya, dalam pembahasan APBD 2024, pihaknya tidak membahas mengenai pengadaan mobnas baru.
“Tidak ada di pembahasan APBD. Kemarin juga itu tidak ada kegiatan itu di umum,” kata Gustam, Selasa (30/1/2024) dikutip dari RG.com.
“Kami tidak tahu ada pengadaan mobnas baru. Tidak ada di pembahasan APBD. Kami minta pemerintah daerah menjelaskan hal ini. Apalagi kondisi keuangan daerah sekarang defisit Rp 14 miliar,” kata Gustam, Selasa (30/1).
Gustam menambahkan, pengadaan mobnas baru sangat tidak tepat di saat sebagian besar Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer di daerah itu tak lagi dipekerjakan.
Ia menilai, pemerintah daerah tidak memiliki prioritas yang jelas dalam mengalokasikan anggaran.
“Harusnya pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib PTT yang sudah bekerja bertahun-tahun. Bukan malah menghabiskan uang untuk beli mobnas baru. Ini kan tidak adil,” ujar Gustam.
Sementara itu, Kabag Umum Setda Gorut, Farial Usu mengaku, pengadaan mobnas baru masih dalam tahap perencanaan.
“Iya memang tahun ini, tapi belum ada, masih mau koordinasi dengan ibu Pj (Penjabat Bupati),” kata Farial.
Farial menampik kabar bahwa mobnas baru itu untuk Kepala Badan Keuangan. Ia mengatakan, mobnas baru itu masih belum ditentukan untuk siapa.
“Untuk sementara belum ada untuk kemana-kemana itu,” jelasnya.
Dirinya pun meminta menemuinya untuk penjelasan lebih lanjut.
“Iya, nanti untuk lebih lanjut nanti baku dapa wa (bertemu),” kata Farial.
“Untuk sementara belum ada untuk kemana-kemana itu.
Kami masih menyesuaikan dengan kebutuhan. Kalau ada yang bilang itu untuk Kepala Badan Keuangan, itu tidak benar,” tegas Farial.