Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

BI Kunjungi Kemenag Gorontalo, Ajak Guru Madrasah Terlibat dalam Edukasi Ekonomi Syariah

UMGO
10
Bank Indonesia Gandeng Kanwil Kemenag Gorontalo Sosialisasikan CBP Rupiah

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo mengunjungi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gorontalo untuk melakukan sosialisasi terkait tiga program unggulan terkait Kurikulum CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah.

Salah satu agenda utama dalam pertemuan tersebut adalah mengundang guru-guru madrasah untuk terlibat dalam Training Of Trainer (TOT) yang akan mengedukasi para siswanya dalam hal ekonomi syariah.

Program ini diharapkan dapat memperluas pemahaman dan penerapan ekonomi syariah di kalangan anak didik di madrasah-madrasah di Gorontalo.

Apa itu Ekonomi Syariah?

Ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam.

Sistem ini tidak hanya menekankan pada aspek keuangan dan perdagangan, tetapi juga melibatkan etika dan keadilan sosial.

Dalam ekonomi syariah, transaksi keuangan sejatinya dilakukan tanpa melibatkan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), atau maysir (spekulasi), yang dianggap bertentangan dengan prinsip moral dalam Islam.

Sebagai alternatif, ekonomi syariah mengutamakan pembagian keuntungan yang adil, investasi yang bertanggung jawab, serta keuangan yang berbasis pada kepatuhan terhadap hukum agama.

BI Menggandeng Guru Madrasah

Menggandeng guru madrasah dalam program ini merupakan langkah strategis dari Bank Indonesia untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman Ekonomi Syariah di kalangan generasi muda, khususnya di lingkungan madrasah.

Melalui TOT yang direncanakan, para guru diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada para siswa mereka.

Program ini juga bertujuan untuk mencetak kader-kader pendidikan yang tidak hanya paham secara teoritis tentang ekonomi syariah, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kanwil Kemenag Gorontalo Mansur Basir, menjelaskan bahwa melalui pelatihan ini merupakan langkah baik bagi Kemenag Gorontalo dalam merintis perkembangan ekonomi syariah khususnya di Madrasah.

“Ini akan menjadi langkah strategis atau terobosan Kemenag Gorontalo dalam melakukan pengembangan ekonomi syariah kedepan, khususnya pada Madrasah. Nantinya juga setelah ini kami harap dilakukan tindak lanjut secara spesifik di satuan kerja lainnya,” tutur Mansur.

Sisi Positif dari Program Ini

Program edukasi ini memiliki sejumlah sisi positif yang dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.

Pertama, memperkenalkan ekonomi syariah kepada siswa madrasah dapat membantu mereka mengerti pentingnya etika dalam dunia ekonomi, serta prinsip-prinsip dasar yang dapat membantu mereka mengelola keuangan secara lebih bijaksana.

Kedua, dengan adanya pelatihan ini, guru-guru madrasah akan dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menginspirasi mereka untuk mengajarkan nilai-nilai ekonomi yang sesuai dengan prinsip agama.

Lebih lanjut, program ini berpotensi mendukung pengembangan ekonomi syariah di daerah-daerah seperti Gorontalo yang memiliki populasi muslim terbanyak.

Melalui pendidikan yang berbasis pada pemahaman ekonomi syariah, masyarakat dapat didorong untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berlandaskan pada prinsip keadilan, serta membangun sistem perekonomian yang lebih inklusif.

Tantangan…

Meski demikian, ide ini juga tidak terlepas dari beberapa tantangan.

Salah satunya adalah kemungkinan terbatasnya kapasitas madrasah untuk mengimplementasikan program ini secara efektif, mengingat keterbatasan sumber daya dalam pengajaran dan pelatihan.

Beberapa madrasah mungkin kekurangan fasilitas atau pengajaran yang mumpuni dalam bidang ekonomi, yang dapat menghambat keberhasilan inisiatif ini.

Selain itu, meski ekonomi syariah menawarkan banyak manfaat dalam hal keadilan sosial dan etika, penerapan sistem ini dalam konteks yang lebih luas di masyarakat Indonesia, terutama dalam pendidikan, mungkin saja bisa menimbulkan perbedaan pendapat.

Namun, dengan adanya dukungan positif dari Kementerian Agama Gorontalo dan BI, program ini memiliki potensi besar untuk diterima secara luas jika dilaksanakan dengan baik untuk kemajuan bangsa.(*)

UMGO