DIGIMEDIA – Sebanyak 300 dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo menjadi orang tua asuh bagi keluarga yang masuk kategori berisiko stunting.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata dari para dokter dalam mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Gorontalo.
Ketua IDI Wilayah Gorontalo, A. R. Mohamad, mengumumkan inisiatif tersebut dalam kegiatan bakti sosial memperingati Hari Bakti Dokter ke-117 yang digelar di Kecamatan Wonosari, Minggu (15/06/2025).
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya intensifikasi dan integrasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah khusus.
Mewakili Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan, Anang S. Otoluwa, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian para dokter terhadap isu stunting.
“Ini sejalan dengan PROGRAM Genting yang diinisiasi oleh BKKBN dan kami sangat menghargai komitmen para dokter IDI Gorontalo dalam membantu percepatan penurunan dan pencegahan stunting, terutama pada keluarga yang memang memiliki risiko tinggi,” ujar Anang.
Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) merupakan upaya kolaboratif yang digagas BKKBN, dengan tujuan membuka ruang kontribusi dari berbagai elemen masyarakat seperti BUMN, BUMD, individu, LSM, swasta, akademisi, dan media untuk bergotong royong dalam pencegahan stunting.
Di Provinsi Gorontalo, tercatat sebanyak 4.180 orang tua asuh telah bergabung dan memberikan pendampingan kepada 5.164 keluarga berisiko stunting, atau sekitar 73,45% dari total target 7.031 keluarga.
Pendampingan ini meliputi edukasi, advokasi, serta bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga dampingan.
“Menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting bukan sekadar memberikan bantuan finansial, ini adalah komitmen untuk mendampingi dan memberdayakan,” pungkas Anang.(*/Hardiyanti)