KAMPUS (DIGIMEDIA.ID) – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) menggelar Pendidikan Kader Pemimpin Muda dan Latihan DAD (Darul Arqam Dasar) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), di mana pembukaan dimulai, Senin (21/7) di Auditorium Masjid Darul Arqam Kota Gorontalo.
Kegiatan ini penting, sebagai bagian dari mencetak pemimpin sejak mahasiswa masuk asrama.
Melalui program unggulan yang tidak banyak dimiliki kampus lain, UMGO menerapkan sistem pembinaan kepemimpinan berbasis asrama.
Mahasiswa baru khususnya mahasiswa kedokteran dan semua lintas jurusan wajib tinggal dan dibina dalam lingkungan yang dirancang untuk menumbuhkan karakter kuat, soft skill mumpuni, dan leadership sejati.
“UMGO tidak sekadar mendidik kepala mereka, tapi juga hati dan tangan mereka untuk bisa berpikir tajam, berperilaku beradab, dan bertindak bijak.

Kalau belum punya itu semua, dia belum layak disebut alumni UMGO,” ungkap Rektor UMGo, Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong pada acara pembukaan Pendidikan Kader Pemimpin Muda dan Latihan DAD (Darul Arqam Dasar) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).
Program pembinaan berasrama UMGO bukan hanya tentang bangun pagi dan mengaji malam.
Di dalamnya, mahasiswa diuji dalam tantangan nyata, mulai dari proyek sosial, diskusi kepemudaan, pelatihan komunikasi, dan pengambilan keputusan kolektif. Semua dirancang untuk satu tujuan membentuk pemimpin masa depan.
Mahasiswa yang telah dibina tiga bulan kini masuk ke tahap penguatan ideologis dan kapasitas kepemimpinan tingkat dasar.
“Menjadi seorang pemimpin itu butuh proses. Tidak bisa hanya duduk di kelas lalu merasa tahu semuanya.
Maka kami latih mereka melalui tahapan yang berjenjang dan sistematis, dimulai dari asrama, lalu Darul Arqam Dasar, hingga malam inagurasi.
Di sinilah nilai, integritas, dan kepercayaan diri mereka dibangun,” ujar Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim, mengapresiasi langkah UMGO dan menyebutnya sebagai investasi strategis dalam pembangunan karakter pemuda.

“Banyak yang mengeluh tentang krisis pemimpin. Tapi UMGO sudah bekerja diam-diam mencetak mereka.
Pemerintah wajib hadir dan mendukung proses seperti ini karena inilah bentuk implementasi nyata dari UU Kepemudaan,” ujarnya.
Gubernur Gorontalo, Dr. Ir. H. Gusnar Ismail, M.M yang hadir membuka kegiatan tersebut menyebut program UMGO sebagai rahim kepemimpinan. Tempat nilai, integritas, dan visi ditanamkan sejak dini.

“Ini bukan tentang organisasi semata. Ini tentang membangun kebiasaan berpikir dan bertindak sebagai pemimpin.
Mereka yang dibina seperti ini, kelak tidak hanya memimpin daerah, tapi bisa jadi mengisi ruang-ruang strategis bangsa,” harapnya.
Dengan tagline khasnya, “Kuliah di UMGO, Imannya Kuat, Ilmunya Tinggi, Akhlaknya Baik, dan Soft Skill-nya Hebat”, UMGO secara konsisten memperlihatkan bahwa kuliah bukan sekadar mengejar ijazah, tapi merancang perjalanan hidup yang bermakna.
Dan di UMGO, kepemimpinan bukan pilihan. Itu kewajiban. Dan mereka membuktikannya satu kader, satu pemimpin masa depan. (*/IBK06)





