DIGIMEDIA.ID – Umar Rasid (38), nelayan asal Desa Pohuwato, Kecamatan Marisa, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat setelah sempat dilaporkan hilang di perairan Pohon Cinta, Marisa, Sabtu (08/02/2025).
Saat itu perahu yang ditumpanginya mengalami kerusakan pada bagian stabilitator (sema-sema), sehingga perahunya kehilangan keseimbangan dan terbalik.
Umar pun harus bertahan lebih dari empat jam di laut sebelum akhirnya ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan.
Menurut informasi yang diperoleh, Umar berangkat melaut pada Jumat malam sekitar pukul 23.45 WITA untuk mencari umpan.
Namun, di sekitar perairan Pulau Lahe, perahunya mengalami kerusakan hingga akhirnya terbalik.
“Dari jam 4 subuh perahu sudah tenggelam. Saya hanya bisa berpegangan pada perahu yang terbalik, sambil mengandalkan senter untuk memberikan sinyal agar ada yang melihat,” ungkap Umar.
Untungnya Sekitar pukul 04.30 WITA, upayanya membuahkan hasil, Rekan nelayannya melihat keberadaannya dan segera memberikan pertolongan.
Umar sendiri menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya.
“Alhamdulillah, ka Ipan datang dan bisa bantu saya lebih dulu, baru pagi harinya tim gabungan datang,” tutupnya.
Kasus seperti yang dialami Umar kerap terjadi di kalangan nelayan, terutama mereka yang melaut tanpa alat pelacak.
Pentingnya pemantauan kapal nelayan sebenarnya telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: B.2403/MEN-KP/XII/2024.
Edaran tersebut mewajibkan para nelayan untuk memasang Vessel Monitoring System (VMS) atau sistem pemantauan kapal ikan.
VMS adalah sistem pengawasan berbasis satelit yang digunakan untuk memantau lokasi dan pergerakan kapal penangkap ikan komersial.
Dengan teknologi ini, keberadaan kapal dapat dipantau secara real-time, sehingga memudahkan pencarian dalam situasi darurat seperti yang dialami Umar.
Namun, penerapan aturan ini di lapangan masih menghadapi kendala, terutama bagi nelayan kecil yang terkendala biaya pemasangan dan operasional perangkat tersebut.
Banyak nelayan yang tidak mampu membeli alat ini karena harganya yang masih cukup tinggi.(*)