DIGIMEDIA – Pemerintah Provinsi Gorontalo meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk terus menghadirkan program-program keummatan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI MUI Provinsi Gorontalo di Grand Q Hotel, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Yosef, peran MUI saat ini tidak cukup hanya sebatas lembaga keagamaan. MUI juga harus tampil sebagai jembatan yang menghubungkan umat dengan pemerintah dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai.
“Pemerintah dan MUI adalah mitra. Musda ini penting untuk memperkuat sinergi dalam menghadirkan program-program keummatan yang adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar Yosef dalam sambutannya.
Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi umat Islam tidak hanya berasal dari persoalan internal, tetapi juga dari dinamika global yang semakin kompleks.
Untuk itu, Yosef menekankan pentingnya peran ulama sebagai penuntun umat menuju pemahaman Islam yang moderat dan membawa rahmat bagi semua.
Musda VI ini, lanjutnya, tidak hanya menjadi ajang evaluasi kinerja dan pemilihan pengurus baru, tetapi juga momentum untuk merumuskan gagasan-gagasan besar yang mampu menjawab kebutuhan umat masa kini.
Kegiatan lima tahunan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan MUI pusat, pimpinan MUI kabupaten/kota, serta unsur Forkopimda seperti Kapolda Gorontalo, Kajati, Kepala BIN Daerah, dan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo.
“Pemerintah Provinsi Gorontalo akan terus membuka ruang kerja sama dengan MUI, khususnya dalam memperkuat sektor keagamaan, pendidikan, dan sosial untuk mewujudkan masyarakat Gorontalo yang religius dan sejahtera,” tutup Yosef.(*/Hardianti)