Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

35,83 Persen Warga Dewasa Gorontalo Terindikasi Obesitas

UMGO
10
Data capaian per jenis layanan Cek Kesehatan Gratis.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA – Hasil pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Provinsi Gorontalo menunjukkan temuan yang perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan data hingga 20 Juni 2025, sebanyak 35,83 persen warga Gorontalo usia di atas 18 tahun yang mengikuti pengukuran lingkar perut terindikasi mengalami obesitas sentral.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Penyerapan Anggaran Triwulan I yang digelar di Aston Gorontalo Hotel dan Villas, Senin (23/06/2025).

“Obesitas sentral, yang ditunjukkan oleh tingginya lingkar perut, merupakan faktor risiko utama berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM),” ujar Sofian dalam paparannya.

Video Otomatis 1 Jam - Agen809

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail pun memberi tanggapan tegas atas temuan tersebut. Ia menilai angka 35,83 persen bukan sekadar statistik, tapi sudah merupakan peringatan dini bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

“Untuk CKG, saya menggaris bawahi hasil pengukuran lingkar perut. Angka 35,8% menunjukkan bahwa cukup banyak warga Gorontalo yang lingkar perutnya melebihi standar. Ini harus jadi warning buat kita semua,” ucap Gubernur Gusnar usai mendengar paparan Sekda.

Menurut Gusnar, program Cek Kesehatan Gratis merupakan langkah strategis yang sangat membantu dalam menggambarkan kondisi riil kesehatan masyarakat. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai penggagas program tersebut.

“Dari pengukuran lingkar perut tadi, kita bisa mendapatkan gambaran masalah kesehatan di Gorontalo. Ini bukti bahwa program prioritas Presiden sangat bermanfaat untuk kita,” tambahnya.

Selain obesitas sentral, hasil analisis CKG juga menunjukkan sejumlah indikator kesehatan lain yang turut mengkhawatirkan. Sebanyak 96,35 persen peserta tercatat kurang beraktivitas fisik, 16,1 persen merokok, dan 19 persen mengalami tekanan darah tinggi atau prehipertensi.

Selain itu, terdapat 14,39 persen warga dalam kondisi prediabetes dan 4,84 persen mengalami gula darah tinggi. Bahkan, 5,66 persen peserta pemeriksaan menunjukkan hasil EKG abnormal yang mengindikasikan risiko penyakit jantung.

Kendati begitu, capaian cakupan CKG di Gorontalo saat ini baru 12,33 persen dari total penduduk. Sofian menegaskan perlunya sinergi seluruh pemangku kepentingan agar cakupan pemeriksaan bisa diperluas secara signifikan.

“Hal ini menunjukkan perlunya kerjasama dan dukungan kabupaten/kota agar CKG bisa menjangkau 80% penduduk,” tutup Sofian.(*/Hardiyanti)

UMGO