Scroll Untuk Tutup Iklan
Headline

Wapres Ma’ruf Amin Harap Prevalensi Stunting di Gorontalo Menurun

401
×

Wapres Ma’ruf Amin Harap Prevalensi Stunting di Gorontalo Menurun

Sebarkan artikel ini
Wapres Ma'ruf Amin saat menyerahkan sertifikat lulus stunting kepada salah seorang balita saat meninjau pelaksanaan Posyandu di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. (Foto : dm)

LIMBOTO (DIGIMEDIA) – Di hari kedua kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Jumat (14/4), salah satu agenda Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, meninjau pelaksanaan Posyandu di Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Wapres dan rombongan tiba di Posyandu Ayuhulalo, Kecamatan Limboto, sekitar pukul 11.20 WITA, setelah sebelumnya menghadiri dialog dan silaturrahmi dengan sejumlah tokoh antar umat beragama, sekaligus pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Gorontalo di Hotel Aston.

UMGO

Di Posyandu Ayuhulalo, Wapres melihat dan mendengarkan langsung penjelasan dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo terkait penanganan stunting.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022, prevalensi angka stunting di Provinsi Gorontalo berada di angka 23,8 persen dan masuk kategori tinggi.

Kabupaten Gorontalo menjadi salah satu daerah di Provinsi Gorontalo penyumbang prevalensi angka stunting tertinggi.

Prevalensi angka stunting di Kabupaten Gorontalo berada pada 30,80 persen atau naik 2,5 persen dibanding tahun 2021 yang berada pada 28,30 persen.

Baca Juga  Aksi Bergizi di MAN 1 Kota Gorontalo Berlangsung Meriah

Kondisi ini tentu terbilang tinggi, karena di atas rata-rata nasional yang berada di angka 21,6 persen.

Wapres Ma’ruf Amin mengaku kaget tingginya prevalensi angka stunting di Provinsi Gorontalo.

Padahal, Ia tahu, provinsi ke- 32 itu, merupakan salah satu daerah penghasil ikan di Indonesia dengan kekayaan sumber daya lautnya.

“Kenapa kok di Gorontalo ini banyak ikan, tapi angka stuntingnya tinggi,” kata Wapres Ma’ruf Amin saat berdialog dengan pihak Dinas Kesehatan.

Dalam dialog itu, terungkap, tingginya angka stunting di bumi Serambi Madinah itu, salah satunya karena pola asuh orang tua yang tidak tepat.

Kalau pun banyak ikan, seperti nelayan di pesisir Danau Limboto, hasil yang mereka tangkap harus dijual habis hanya untuk sekadar membeli beras dan bahan pangan lainnya, guna memenuhi kebutuhan hidup.

“Saya harapkan di 2023 turun di 2024 menjadi 14 persen. Kalau daerah seperti itu, kita dorong lewat intervensi, sehingga akan tercapai target kita di 2024, menjadi 14 persen,” harapnya.

Baca Juga  Peluncuran Program MBG di Gorontalo, Balai POM Soroti Pengolahan dan Distribusi Pangan

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase dalam penjelasannya mengatakan, tinggi atau naiknya prevalensi angka stunting di Kabupaten Gorontalo dalam dua tahun terakhir, disebabkan adanya Pandemi Covid.

Pada kesempatan itu, Wapres Ma’ruf Amin melihat proses pelayanan posyandu terhadap beberapa orang balita.

Ia pun turut menyerahkan sertifikat lulus stunting kepada beberapa balita yang sebelumnya telah melewati proses pemberian asupan gizi oleh instansi teknis terkait.

Dalam peninjauan itu, Wapres Ma’ruf Amin bersama sang istri Hj Wury Ma’ruf Amin turut didampingi Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, Wakil Bupati Gorontalo, Hendra Hemeto, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo drg. Gamaria Purnamawati Monoarfa, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Sitti Fatra Sunge. (DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UMGO