DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo menegaskan kesiapan untuk memaksimalkan usulan program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun Anggaran 2026.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, usai menghadiri Rapat Koordinasi Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (13/11/2025).
Rakor yang mengangkat tema Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti dan dihadiri seluruh kepala daerah atau Sekda dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk dari Gorontalo.
Sofian menjelaskan bahwa pemerintah pusat kini memberikan perhatian besar terhadap modernisasi pendidikan melalui dua fokus utama, yaitu revitalisasi satuan pendidikan dan digitalisasi pembelajaran.
“Pemerintah menyiapkan anggaran besar untuk merevitalisasi sekolah-sekolah yang rusak atau tidak layak. Bentuknya bisa pembangunan unit sekolah baru maupun renovasi gedung yang sudah ada,” jelasnya.
Program revitalisasi pada 2025 telah meliputi 10 sekolah dengan anggaran lebih dari Rp50 miliar, mencakup SMA, SMK, dan SLB yang menjadi kewenangan Pemprov Gorontalo.
Capaian ini menjadi pijakan untuk pengajuan program yang lebih luas pada tahun berikutnya.
Untuk tahun anggaran 2026, pemerintah pusat memberi waktu 13–30 November bagi daerah untuk mengusulkan program baru.
Sofian menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo telah diminta menginput sebanyak mungkin proposal agar daerah ini mendapatkan alokasi revitalisasi yang lebih besar.
Secara keseluruhan, Gorontalo memiliki 71 SMK, 74 SMA, serta sejumlah SLB. Dari total tersebut, baru sebagian kecil yang memperoleh bantuan revitalisasi.
Karena itu, Pemprov menargetkan minimal 5–10 persen sekolah masuk dalam program revitalisasi 2026 untuk mengurangi ketimpangan fasilitas pendidikan antarwilayah di Provinsi Gorontalo.
Selain revitalisasi fisik, Sofian juga menegaskan pentingnya digitalisasi pembelajaran. Seluruh SMA dan SMK di Gorontalo akan mendapatkan pendampingan agar guru dan siswa siap menerapkan sistem belajar berbasis digital.
Langkah ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran era modern dan tantangan kompetensi teknologi di tingkat daerah.
“Kami berharap, melalui revitalisasi dan digitalisasi, kualitas pendidikan di Gorontalo meningkat signifikan. Sekolah lebih layak, pembelajaran makin modern, dan manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” pungkas Sofian.
Program ini merupakan bagian dari prioritas nasional Presiden Prabowo yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan, dengan pola pelaksanaan swakelola sehingga sekolah dapat mengatur sendiri pelaksanaan sesuai proposal yang disetujui.(*)


Google News












