DIGIMEDIA.ID- Dua orang guru di Desa Itawaka, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal pada Senin (15/5).
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penanganan terhadap kasus ini dan pelaku penembakan belum berhasil ditangkap.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat, mengungkapkan bahwa tim gabungan dari Reskrimum Polda dan Polresta Ambon sedang berupaya keras untuk mengungkap siapa otak di balik penembakan yang menyebabkan satu warga tewas. Tim kepolisian masih aktif melakukan penyelidikan di lapangan.
“Polda Maluku dan Polresta Ambon bersama-sama menangani kasus ini. Tim kami masih berada di lapangan untuk melakukan penyelidikan,” ujar Ohoirat dalam konferensi pers di Ambon, Sabtu (27/5).
Ohoirat mengungkapkan bahwa saat ini pihak kepolisian sedang meminta keterangan dari tujuh orang saksi terkait peristiwa penembakan tersebut.
Selain itu, proyektil yang bersarang di tubuh korban telah dikirim ke Laboratorium Forensik Polri untuk dilakukan uji balistik guna mendapatkan bukti yang kuat.
“Proyektil telah kami amankan dan dikirim untuk uji balistik,” tambahnya.
Pengungkapan kasus penembakan ini memiliki tingkat kesulitan karena tempat kejadian perkara (TKP) berada di daerah hutan yang jarang dilalui orang.
Oleh karena itu, Ohoirat berharap kerja sama dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan pihak kepolisian.
Polda juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan keberadaan orang yang masih menyimpan senjata api (senpi) kepada aparat kepolisian setempat.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan senjata-senjata tersebut, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui adanya senjata-senjata di lingkungan mereka, agar segera menyerahkan atau memberitahukan kepada aparat keamanan setempat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan senjata yang berpotensi membahayakan orang yang tidak bersalah,” imbau Ohoirat.
Sebelumnya, pada Senin (15/5), dua orang guru di Desa Itawaka menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Welna Hatu (41) tewas setelah tertembak di bagian leher sekitar 300 meter dari Kantor Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah, sekitar pukul 15:30 WIT.
Sementara itu, Ronal Papilaya (47) juga mengalami luka tembak di bagian wajah setelah mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura di Kota Saparua. Ronal masih sempat membawa sepeda motor menuju Desa Ihamahu untuk meminta pertolongan setelah kejadian tersebut.
Penembakan yang terjadi di Desa Itawaka tersebut telah menyebabkan kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dengan aparat kepolisian dalam memberikan informasi yang relevan guna membantu pengungkapan kasus ini.
Polda Maluku dan Polresta Ambon akan terus bekerja keras untuk mengungkap pelaku penembakan dan membawa mereka ke hadapan hukum. (Ane)