DIGIMEDIA.ID – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo mengunjungi pasar Bersehati Manado, Sulawesi Utara, sebagai bagian dari agenda Pemerintahan Daerah yang dilakukannya selama beberapa hari berada di kota tersebut.
Nelson juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga Gorontalo yang tinggal di Manado, khususnya di pasar Bersehati.
Pasar Bersehati Manado adalah salah satu pasar tradisional terbesar dan terlengkap di Sulawesi Utara.
Menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat, mulai dari bahan pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, hingga barang-barang antik.
Menurutnya pasar tradisional adalah salah satu sarana pendukung untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Ia menilai bahwa pasar akan maju apabila pengelolaannya berjalan dengan baik.
“Karena itu, hari ini saya bersama kepala Dinas Perindag dan para pengelola pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo mengadopsi pengelolaan pasar Bersehati Manado..”
“Kami melihat bukan saja cara pengelolaannya, tapi juga apa problem-problem yang ada di sini, sehingga itu menjadi modal bagi kami dalam mengelola pasar di Kabupaten Gorontalo,” ungkap Nelson.
Lanjutnya, bahwa di Kabupaten Gorontalo sudah ada pasar moderen yang baru dimulai pengelolaannya.
Namun, ia tetap ingin meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
“Kami berharap pada bulan November, momentum HUT Kabupaten Gorontalo, pasar tradisional Limboto menjadi pasar harian..”
Selain itu, pasar-pasar lain kami tingkatkan menjadi satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) kaitannya dengan pengelolaan pasar, sehingga pengelolaan pasar lebih profesional dan fokus di bawah Dinas Perindag,” harap Nelson.
Nelson juga mengatakan bahwa pasar tradisional adalah roda ekonomi yang penting, terutama di masa pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi saat ini.
Sehingga ingin perlunya peningkatan interaksi antara pembeli dan penjual, serta mempererat hubungan antara Sulawesi Utara dan Gorontalo.
“Dengan saya datang ke sini, kami ingin ada sirkulasi ekonomi antara Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dulu kami satu administrasi pemerintahan..”
Kami menjadikan Gorontalo satu provinsi agar supaya setara ekonominya. Bagaimana ekonomi di Sulawesi Utara berkembang baik kami adopsi, sebaliknya juga begitu. Sehingga inilah yang disebut kolaborasi dalam memimpin pemerintahan. Torang semua basudara,” tandasnya.***